Sobat gearbalap… Keengganan pembalap2 muda berbakat untuk bergabung dengan team satellite merupakan problem dasar dan utama yang harus di cari solusinya. Dan boss Tech3 Herve Poncharal melihat bahwa Rookie rule adalah solusi yang baik namun memiliki konsekuensi yang tidak di inginkan..! Seperti apa.. Cekidot sob..
pada kenyataanya Team satellite adalah korban dari suksesnya kejuaraan. Aturan yang diperkenalkan akibat krisis global tahun 2008 berhasil merubah motogp dan menghasilkan serangkaian musim yang sehat. Tahun ini lima team factory ikut berkompetisi dan satu lagi akan bergabung di tahun 2017 nanti..
Banyaknya team factory memanjakan pembalap muda berbakat dalam memilih.. Dahulu harapan terbaik untuk bergabung dengan team factory adalah melalui team satellite seperti Tech3 atau LCR. sekarang mereka memiliki pilihan lebih baik melaui Suzuki dan KTM meskipun ada resiko bahwa motor yang ada tidak sebaik Yamaha M1 di garasi Monster Tech3.. tetapi dukungan dan kebebasan mengembangakan motor sesuai keinginan membuat pembalap muda melewatkan team satellite dan memilih langsung ke team factory.
Seperti yang Herve Poncharal bilang bahwa sekarang Suzuki, KTM Dan Aprillia adalah team B dan Tech3, LCR, Pramac dan Marc VDS adalah team C.
Dengan cara ini (Rookie rule), Pol Espargaro adalah symbol dari aturan ini.. Di bawa ke Tech3 dengan kontrak 2 tahun sebagai juara moto2 oleh Yamaha Pol Espargaro jelas di persiapkan sebagai pengganti Valentino Rossi ketika pensiun nanti.. dan bertarung lagi dengan musuh lamanya Marc marques.
Tetapi sayangnya semua tidak berjalan seperti yang di rencanakan.. Valentino Rossi tidak pensiun sehingga tidak ada kursi kosong di Yamaha Movistar Team. Begitu juga di Repsol Honda, tidak ada lowongan pembalap karena Dani Pedrosa masih terus membalap dari tahun ke tahun. Terlebih baik Honda atau Yamaha tidak akan melepas pembalap yang berpeluang memberi gelar juara dunia ke mereka..!
Jadi Espargaro stuck di Tech3 dengan motor yang di kembangkan untuk Lorenzo yang tidak sesuai dengan gayanya.. Dia tidak bisa memberi input arah pengembangan dan tidak cukup dukungan untuk bertarung dengan pembalap team factory.. Dia terbuang.. Hasil tidak bagus di 2015 telah merusak imagenya dan dia hanya dapat menyelamatkannya dengan berusaha sebaik mungkin di 2016.
Keputusan Pol Espargaro untuk bergabung dengan Yamaha dan berahir tidak bagus untuk karirnya mungkin tidak terbayangkan sama sekali olehnya… Masuknya KTM ke motogp mungkin telah menyelamatkannya, memberinya kesempatan untuk membuktikan bahwa ia dapat membuat perbedaan.
Kita semua tidak bisa jadi seorang pemenang…
Bagaimana cara menghilangkan permasalahan team satellite..? Sayangnya tidak ada jalan yang mudah! Rookie rule memang membantu sedikit.. tetapi masalah sebenarnya adalah perbedaan tingkat dukungan antara team independent dan team factory.
Meminta penyelenggara untuk mengurangi support ke team factory adalah percuma.. Mereka juga memiliki tekanan untuk berhasil seperti halnya team satellite.. bahkan yang di pertaruhkan 5 -10 kali lebih tinggi daripada team independent.
Dengan 23 motor di lintasan akan ada seseorang yang finish pertama.., kedua.. ketiga.., dan terahir…
Hue hehe ahirnya tamat juga.. btw tidak hanya Tech3, setiap team tentu memiliki kesulitan dan tantangan sendiri2 even team factory.. dan tetap optimis adalah sikap terbaik dalam menyikapi setiap masalah yang ada… betul ga sob…
Ok semoga berguna…
Leave a Reply