How to make the biggest profit..! Mungkin itu yang ada di benak Mr.Schwein tiap harinya. Yup sebagai seorang presiden direktur sudah jadi tugas beliau untuk memberikan profit semaksimal mungkin ke perusahaan yang doi pimpin. Dan di artikel sebelumnya sudah kita bahas poin pertama tentang cara memperoleh profit ala Mr.Schwein yaitu How to make the customer pay more to our product. Nahh kali ini gearbalap akan lanjutkan ke cara kedua yaitu ” mengurangi biaya produksi sebesar mungkin…!! “
Jadi setelah berhasil membuat customer membayar lebih mahal, langkah selanjutnya adalah melihat kedalam internal perusahaan. Adakah ketidak efisienan dan pemborosan yang terjadi. Seberapa efektif sistem produksi akan di uji dan di analisa.
Sebenarnya cara kedua ini sering kita dengar dengan nama “efisiensi “. Jadi semua hal berlebihan dan tidak perlu yang menyebabkan ketidakefisienan akan di hilangkan sehingga tidak membebani biaya produksi!
Nah tentunya harus ada evaluasi dan diagnosis terlebih dulu bagian mana saja yang berpotensi menimbulkan ketidakefisienan. Dan biasanya penyebab inefisiensi dan pemborosan adalah 5M yaitu Man(tenaga kerja), Material (bahan baku), Machine(alat kerja), Motion (pergerakan/lay out).
Hmm semoga ngga bingung yaa, Ok lanjut lagee..
Nah dari tiap sumber ketidakefisienan tersebut problem solvingnya beda-beda sob. Jika jumlah tenaga kerja dinilai berlebih bisa jadi akan ada pengurangan jumlah tenaga kerja..
Alat/mesin yang belum optimal outputnya tentu akan dievaluasi penyebabnya, apakah karena kecakapan operator, SOP yang tidak tepat atau kondisi mesin yang sudah tidak bagus. Dari bahan baku tentu akan di cari supplier yang harganya termurah atau malah dilakukan riset formulasi untuk mengganti bahan baku existing dengan bahan lain yang lebih murah. Intinya adalah bagaimana menurunkan cost produksi sebesar mungkin!
Mangkanya jangan heran yaa jika setiap sekian periode selalu keluar all new Product! Sebab di saat itulah pabrikan bisa menerapkan hasil dari efisiensi yang dilakukan. Produk baru mesin baru metalurgi baru..! Produk baru sistem produksi baru, alat baru! Produk baru struktur cost baru! Dan pastinya produk baru harga baru, profit baru wkwk.
Last ketika pabrikan bisa membuat customer membayar lebih mahal plus mengurangi cost produksi maka otomatis jumlah profit dari sebuah kegiatan usaha akan berlipat ganda. Dan masih kata Mr. Schwein: ” Number is important tapi belum tentu baik karena jumlah produksi besar belum tentu profit yang di peroleh juga besar! Yang terpenting adalah how to make the biggest profit not only the biggest production..!!
Bikin motor dengan kualitas biasa aja, dijual dengan harga premium. . . .setiap penjual pasti mencari untung, dan itu sudah menjadi hukum dagang. . .tinggal pembelinya aja, pilih mana
Pembeli harus mengerti value setiap produk sebelum memilih..
“produk baru harga baru, profit baru” ini yang paling muantap… wkwkwk…
Haha senang ada yg mengerti inti dari artikel saya.. juoss mas!
Pada akhirnya bermuara pada prinsip ekonomi dasar, “bekerja dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya “
Betul..
Yg penting keuntungan
Kasih tips dong om, bagaimana meningkatkan efisiensi mesin produksi gitu.
he he . .
Ada metode nya ko pak.. biasanya mengurangi lost Time, lost productivity dan Product reject..
Itu dia. Untung besar dengan modal sekecil kecilnya. Kembali ke konsumen sekarang menilai produk tersebut
Tugas divisi marketing untuk memblowup strong point Product sehingga menyamarkan weak point produk tersebut!
Wew, bahasan berat nih saya mah nyimak saza
itulah yg dilakukan yamaha sekarang seperti yg sudah dilakukan kawasaki
Ngeliat arah produsen soal mencari profit makin jelas kl kualitas bahan kemungkinan dikurangi soalnya cari yang lebih murah.hm
Seharusnya inovasi tidak mengurangi quality kecuali ada evaluasi bahwa kualitas saat ini terlalu bagus..
apapun alasannya harusnya inovasi gak lantas mengurangi quality
Modal sekecil kecilnya, untung sebesar besarnya.. yang penting ga ngurangin kualitas dan juga ga merugikan konsumen.
Wah… Jadi inget Madura di kalimalang ini
ilmu ekonomi memang demikian,. dengan model sekecil mungkin untuk meraih untung sebesar mungkin,. namun yang perlu di perhatikan adalah produk yang dihasilkan,. kendati demikian, saya rasa pabrikan punya standar kualitas minimun yang layak dan sesuai untuk pasar.
5M nya kok nggak jangkep baru 4 yg dijelasin
ada nggak peran agem lain untuk meningkatkan harga produk, misalnya blogger yang mereview jas jes jos, maknyos tenan, ayo buruan dibeli dll
Bener….dengan modal seminim mungkin dan menghasilkan profit yang maksimal…udah biasa di hukum ekonomii, tapi sebisa mungkin tetap memperhatikan quality produknya..jangan cuma quantitas..tul ga min ??
produk baru, tahun baru, harga baru… mantab euy…
Jualan laris ya untung gede
tujuan utama profit