Sob gearbalap tergelitik dengan artikel blogger juos gandoss aka mas Iwan Banaran tentang upping price yang terindikasi terjadi di Yamaha.. Terutama ketika ada hot item yang release.. kaya Aerox155 misalnya..
Btw kalo menurut gearbalap, saat ini upping Price itu terlihat lumrah.. umum.. dan mungkin sudah ngga asing kali yaa.. Nyebelin banget.. tapi sebenere tak hanya Yamaha saja yang mengalaminya.. Seluruh Indonesia sering merasakannya kok..!
Yup upping price terjadi ketika jumlah permintaan tinggi tapi pasokannya sedikit.. Dari situ hukum pasar otomatis berlaku.. Misal cabe.. daging.. bawang dan yang terbaru Aerox155 he hehe.. Pemerintah bisa saja teriak heiii.. harga cabe ngga boleh mahal-mahal 30 rb saja.. Tapi nyatanya cabe tembus 100rb tho..
Begitu juga Yamaha boleh saja ngeluarin harga resmi Aerox155 sekian rupiah, tapi yuakiin dech harga yang di bayarkan konsumen pasti lebih dari harga resminya..!! Hal ini pasti terjadi.. karena kapasitas lini produksi Yamaha yang memang tidak bisa memenuhi demand di market.. entah karena kapasitas produksi yang sudah mentok.. tidak efisien etc.
Hmm.. Ini sedikit menjelaskan kenapa Honda relatif bebas dari praktik upping price karena mereka bisa memenuhi semua kebutuhan market dengan cepat.. Tidak ada inden dan semua type selalu redy stock.. Dalam arti lain planning cerdas dan kapasitas produksi yang suangat besar adalah kuncinya..!! coba saja misalnya 2 pabrik Honda tidak beroperasi setahun azza.. gearbalap yakin 1000% praktik upping price juga akan terjadi..
Last tidak usah kasihan dengan Yamaha.. Mereka sangat tahu penyebab upping price adalah diri mereka sendiri.. and they know it better than us..
Maturnuwun sudah baca dan tetep safety riding yaa…
Leave a Reply