Gearbalap.com- Johan Zarco 2019 bak sisi kelam dari musim 2018. Setelah musim lalu cemerlang bersama TechTree Yamaha, musim ini Johann Zarco sangat kesulitan ketika membalap bersama KTM. Hal ini terlihat jelas dari hasil 4 seri awal balapan MotoGP di mana Johann Zarco tidak pernah masuk 10 besar. Posisi di klasemen pun juga miris hanya menempati posisi 18 dengan 7 poin saja. Hmm kasihan yahh..
Yahh situasi sulit yang mungkin adalah yang tersulit selama karir Johann Zarco. Dan di sinyalir penyebabnya adalah perpindahan dari Yamaha M1 yang user friendly ke KTM RC16. Hmm gearbalap jadi kepo segitu sulitnyakah maenghandle KTM RC16 sehingga seorang juara Moto2 yang notabene bisa langsung kencang dengan M1 kini sekedar berebut posisi 15 pun empot empotan..?
Btw apa yang di alami Johann Zarco 2019 ini sama persis dengan apa yang Jorge Lorenzo alami saat pindah ke Ducati 2 tahun lalu. Pasti masih ingat yaa, betapa saking frustasi nya seorang Jorge Lorenzo sampai- sampai doi membanting motornya setelah mengalami crash. Akibatnya saat itu Jorge Lorenzo di kritik habis habisan oleh penggemar Ducati dan Bos Ducati. Akhirnya mulai ada pihak yang mempertanyakan kapasitas dan kapabilitas Jorge Lorenzo sebagai seorang juara dunia. Dan itu ngga bagus sobb..
Situasi yang sama kini juga berlaku untuk Johann Zarco 2019. Saking susahnya menghandle KTM RC16 ketika menikung membuat Johann Zarco mengeluarkan statement penuh kekecewaan akan motornya. Akibatnya Bos besar KTM Stefan Pierer pun secara terang – terangan mengkritik dan mengaku kecewa dengan perkataan Johann Zarco. Menurutnya posisi 18 di klasemen , 7 poin dan tanpa satu kalipun masuk 10 besar adalah tidak masuk akal dan bukan level Johann Zarco. Berikut adalah petikan kekecewaan Stefan Pierer tersebut :
” Johann Zarco adalah kekecewaan besar kami dan tentu saja kami cukup menyesal. Ketika seorang atlet memasuki fase dan level seperti sekarang kemudian dia tidak mampu mengendalikan maka dia akan mendapatkan masalah” serunya..!
Hmm runyam dan bakalan ribet kalo yang berkomentar sudah level big boss yahh.. Kalo kata gearbalap sihh keduanya perlu cooling down, tidak bikin aksi yang aneh 2 dan komentar yang ngga produktif.
Last jika berkaca ke kasus Jorge Lorenzo yang dibutuhkan Johann Zarco dan KTM hanyalah kerja keras dan kesabaran saja. Jika Jorge Lorenzo butuh 1.5 musim untuk menaklukkan mesin Desmonya Ducati maka gearbalap rasa Johann Zarco pun butuh waktu yang sama guna mengerti KTM RC16.
Eh iya jangan pula bandingkan Johann Zarco dengan Pol Espargaro coz ngga adil dan belum waktunya sobb..
Leave a Reply